hubungandengan kelompok teman sebaya dan menyesuaikan diri dengan teman yang baru. Dalam penelitian sebelumnya oleh Asrori (2009) dan Adhyastama (2015),terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial dimana penyesuaian sosial merupakan bagian dari penyesuaian diri individu terhadap
Perkembangan industri saat ini semakin cepat. Sebagai seorang pekerja, kemampuan adaptasi adalah bekal agar dapat bertahan dalam persaingan industri. Mampu beradaptasi dengan lingkungan dan proses kerja yang berubah akan membuatmu lebih tahan banting di dunia kerja. Selain itu, kemampuan komunikasi dan kemampuan interpersonal kamu juga akan lebih berkembang dengan skill tersebut. Lalu, seperti apa sebenarnya skill adaptasi itu? Apa Itu Kemampuan Adaptasi? Β© Indeed menjelaskan kemampuan adaptasi di tempat kerja sebagai serangkaian keterampilan yang mencakup kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan di lingkungan mereka. Mampu beradaptasi berarti mampu merespons perubahan dengan cepat dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan. Beradaptasi juga berarti memiliki kemampuan komunikasi, berpikir kreatif dan problem solving. Adapun contoh kasus dari kemampuan ini di tempat kerja adalah sebagai berikut. Ketika ada perubahan terhadap proses, prosedur, atau prakik operasional dalam pekerjaan, kamu meminta penjelasan ke rekan kerja atau atasan. Hal ini dengan tujuan supaya kamu bisa membangun rencana untuk menghadapi perubahan tersebut. Kamu meminta kesempatan mengerjakan suatu hal di luar pekerjaan utama dengan tujuan mempersiapkan diri ketika akan mendapat tanggung jawab baru. Saat kamu sering merasa gugup untuk membagikan ide, kamu membuat goals bagi diri sendiri supaya bisa berkontribusi dalam rapat bersama tim. Untuk menyiapkan diri dalam menghadapi transisi pekerjaan, kamu menyimpan dan mengorganisir seluruh dokumen serta informasi seputar proyek-proyek yang dikerjakan. Kamu mau mengubah rencana yang telah dipilih untuk mengerjakan suatu proyek karena ada situasi yang dapat menghambat proses dari proyek tersebut. Bentuk-Bentuk Kemampuan Adaptasi Β© Mampu beradaptasi di tempat kerja penting agar kamu dapat menerapkan pendekatan berbeda untuk melakukan pekerjaanmu. Menurut The Balance Careers, ada 7 bentuk kemampuan adaptasi yang bisa kamu terapkan, berikut adalah di antaranya. 1. Kemampuan komunikasi Kemampuan beradaptasi dapat bergantung pada seberapa efektif komunikasimu dengan rekan tim dan atasan. Mampu berkomunikasi dengan baik menunjukkan keinginanmu untuk berkembang dalam pekerjaan. Kemampuan mendengar aktif dan bentuk komunikasi lain seperti komunikasi nonverbal adalah aspek adaptasi yang sama pentingnya. Mendengarkan secara aktif menunjukkan bahwa kamu memiliki perhatian dalam bekerja. Sementara itu, keterampilan komunikasi nonverbal dapat membantu kamu mengatasi perubahan dalam hubungan tim atau dinamika di tempat kerja. 2. Kemampuan Interpersonal Mirip dengan komunikasi efektif, kemampuan interpersonal berperan penting dalam kemampuan adaptasimu. Mampu berinteraksi dengan orang lain dengan baik dapat membantumu menghindari kesalahpahaman dalam kerja. 3. Kemampuan problem solving Beradaptasi dengan perubahan juga dapat bergantung pada kemampuan problem solving. Kamu dapat menggunakan kemampuan ini untuk menemukan solusi yang menghambat pekerjaanmu. Selain itu, kemampuan ini membuatmu mengamati dan menganalisis masalah dan seperti apa solusinya yang efektif. Jadi, kamu dapat melakukan penyesuaian atau perbaikan pada pekerjaanmu agar lebih baik. 4. Kemampuan kerja sama tim Kemampuan kerja sama tim penting untuk melakukan adaptasi dengan kepribadian dan dinamika kerja yang berbeda. Hal ini terutama jika kamu bekerja dalam tim yang terdiri atas berbagai latar belakang yang berbeda. Mampu bekerja dalam tim yang beragam serta menangani konflik, perbedaan ide, dan dinamika lainnya akan menunjukkan seberapa adaptif kamu dalam lingkungan tersebut. 5. Kemampuan resourceful Sering kali, kamu mengetahui apa yang akan dikerjakan tetapi tidak memiliki sumber yang cukup. Untuk itulah menurut The Balance Careers kemampuan resourceful diperlukan. Jika kamu mudah beradaptasi, kamu akan dapat mencari sumber daya dan teknik baru yang belum pernah digunakan sebelumnya. Hal ini akan membuatmu dapat bertahan dalam kondisi kerja apapun. 6. Kemampuan organisasi Skill organisasi diperlukan agar kamu dapat beradaptasi di dunia kerja. Hal ini termasuk dalam mengatur dan menjaga area kerjamu tetap rapi selama berkerja. Saat kamu mempertahankan area kerja, dokumen dan aspek lain dari pekerjaanmu dengan teratur, kamu dapat lebih siap ketika dibutuhkan dalam keadaan mendesak. 7. Rasa ingin tahu Jika kamu memiliki kemampuan adaptasi yang baik, perubahan tidaklah menakutkan untukmu. Sebaliknya, perubahan akan menggelitik rasa ingin tahumu. Apa pun yang menonjol atau berbeda akan membuatmu penasaran. Ketika kamu merasa penasaran, kamu jadi terdorong untuk mempelajarinya. Kamu juga tidak takut dengan ide, saran, atau kritik yang membangun. Cara Mengembangkan Kemampuan Adaptasi Β© Sekarang, kamu sudah mengetahui seberapa pentingnya kemampuan ini di tempat kerja. Nah, merangkum dari Asana dan Indeed, berikut adalah beberapa cara mengembangkan kemampuan adaptasi. menyadari akan adanya perubahan dalam lingkungan kerjamu mengembangkan growth mindset meningkatkan kemampuan problem solving menentukan goals untuk diri sendiri meminta feedback ke atasan menerima perubahan ketika hal tersebut terjadi melakukan berpikir kritis ketika mencoba memahami perubahan yang terjadi mendorong diri untuk keluar dari zona nyaman fokus pada hal yang terjadi di masa sekarang Perkembangan industri saat ini yang semakin cepat membuat perusahaan mendorong karyawannya untuk memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Sebagai pekerja, kamu bisa meningkatkan kemampuan adaptasimu dengan menambah pengetahuanmu. Nah, salah satu caranya adalah dengan membaca beragam artikel yang tersedia di Glints Blog. Beragam artikel di Glints Blog membahas banyak hal yang berkaitan dengan dunia kerja. Kamu bisa mendapatkan tips dan trik menarik untuk membantumu sebagai pekerja. Tertarik? Yuk, cek dan baca artikel-artikelnya dengan klik di sini sekarang! Adaptability Skills Definition and Examples Important Adaptability Skills for Workplace Success 6 ways to develop adaptability in the workplace and embrace change 6 Important Workplace Adaptability Skills With Examples
PerubahanHukum. Secara Teoritis, Menurut Lawrence M. Friedman Perubahan Hukum Dapat Dibedakan Ke Dalam 4 (Empat) Tipe: Perubahan yang berawal dari luar sistem hukum, yakni dari masyarakat, tetapi mempengaruhi sistem hukum saja dan berakhir disana seperti sebuah peluru yang ditembakkan dan sampai ke sasarannya.
- Salah satu tugas manusia adalah menjaga keadaan alam tetap seimbang. Selain itu juga harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan alam yang di tempati. Kondisi alam di Indonesia cukup beragam, karena memiliki dua musim. Ketika musim penghujan, maka air akan meluap dan akan ada banjir. Sedangkan ketika kemarau panjang, akan terjadi yang tidak baik dari manusia ke alam, tentu akan menimbulkan kondisi alam yang tidak seimbang dan tentunya merugikan banyak pihak. Hal-hal yang bisa merusak alam harus dihindari, agar tidak terjadi bencana alam yang mebahayakan. Sehingga manusia harus bertanggung jawab atas peristiwa alam yang terjadi. Dilansir dari buku Ekologi Manusia Konsep, Implementasi, dan Pengembangannya 2011 karya Weka Widayati, peristiwa alam dipengaruhi oleh kenampakan alam. Kenampakan alam dipengaruhi manusia. Baca juga Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan Kondisi tersebut membuat manusia harus mengetahui kondisi alam lingkungan tempat tinggal dan beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan keadaan. Dengan pesebaran manusia yang terjadi, maka adaptasi yang dilakukan juga menyesuaikan kondisi lingkungannya. Ketika suatu masyarakat mulai menyesuaikan diri terhadap suatu lingkungan, maka perubahan akan terjadi. Adaptasi yang dilakukan manusia terhadap lingkungan menunjukkan adanya interrelasi antara manusia dan lingkungan. Pendekatan human ecology menunjukkan adanya hubungan saling terkait antara lingkungan dan sistem sosial/budaya. Penyesuaian diri manusia Berikut beberapa contoh penyesuaian manusia dengan keadaan alam, yaitu Rumah penduduk yang berada di daerah rawan gempa, diupayakan menggunakan struktur yang tahan gempa dan tidak mudah retak. Rumah penduduk di kawasan rawan banjir harus dibuat lebih tinggi dari daratan atau dibuat beringkat. Pembuatan terasering dan tanaman hijau untuk mencegah tanah longsor. Membuat Penampungan Air Hujan PAH bagi kawasan-kawasan kekeringan atau susah air. Membuat penghijauan atau sabuk hijau untuk mengurangi pendangkalan di sekitar waduk. Baca juga Kualitas Lingkungan Hidup Faktor dan Permasalahannya Dalam rangka menjaga dan menjalin hubungan yang lebih dalam dengan lingkungan alam, TK Pertanian memiliki konsep sebagai gedung hijau yang berkelanjutan, menyediakan makanan dan pengalaman pertanian untuk anak-anak, serta taman bermain yang manusia dengan keadaan geografis Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, terdapat beberapa jenis adaptasi yang dilakukan manusia terhadap keadaan geografisnya, yaitu

diharapkanmampu memiliki dan mengembangkan sikap kritis terhadap proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat. Perubahan sosial budaya yang bersifat positif dapat kita terima untuk memperkaya khazanah kebudayaan bangsa kita, sebaliknya perubahan sosial budaya yang bersifat negatif harus kita saring dan kita cegah

- Perubahan sosial adalah perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, dan pola perilaku individu di antara kelompok. Setiap individu atau masyarakat pastinya mengalami perubahan baik di lingkungan masyarakat atau keluarga. Perubahan sosial berbeda dengan perubahan lainnya. Perbedaannya itu adalah perubahan sosial menekankan perubahan yang terjadi pada aspek kultural budaya dan aspek struktural itu terhadap kehidupan sosial. Sehingga memperoleh penghidupan yang lebih baik dan martabat. Baca juga Maudy Ayunda, Karir di Dunia Hiburan dan Perubahan Sosial Arti perubahan sosial Dilansir Encyclopaedia Britannica 2015, perubahan sosial dalam arti luas adalah setiap perubahan dalam hubungan sosial merupakan fenomena yang selalu ada di masyarakat mana pun. Perubahan kadang-kadang dibuat, kemudian antara proses perubahan dalam struktur sosial. Dalam arti spesifik dari perubahan sosial tergantung pada entitas sosu sosial yang dipertimbangkan. Perubahan dalam kelompok kecil mungkin penting pada tingkat kelompok, tapi dapat diabaikan pada tingkat masyarakat yang lebih besar. Perubahan sosial dapat berkembang dari sejumlah sumber yang berbeda, termasuk kontak dengan masyarakat lain. Perubahan sosial juga didorong oleh gerakan ideologis, ekonomi dan politik.
11Dampak Negatif Perubahan Sosial dan Contohnya di Masyarakat. Perubahan sosial pada hakekatnya menjadi salah satu unsur yang selalu ada dalam setiap kehidupan manusia. Perubahan sosial ini bahkan ada yang memiliki dampak kurang baik yang lebih dikenal dengan dampak negatif perubahan sosial. Baik, dalam segi arti budaya, ekonomi, sosial, dan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dewasa ini, seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat berdampak besar terhadap perubahan tatanan sosial di masyarakat. Di mana sektor-sektor seperti ekonomi, pendidikan, politik, sosial dan budaya terus mengalami perubahan baik secara evolusioner maupun revolusioner . perubahan yang terjadi pun tidak melulu mengarah kearah yang lebih baik . tapi adapula perubahan yang justru mengalami kemunduran atau semakin buruk dari sebelumnya. Sehingga dinamika yang terjadi dimasyarakat pun beragam . Sehubungan dengan hal tersebut, perubahan yang terjadi pada sektor sosial masyarakat masa kini pun terus mengalami perubahan , perubahan yang terjadi ini disebut dengan perubahan sosial merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat Soerjono Soekanto, 1982 259 . Perubahan sosial akan terjadi di semua masyarakat tidak terkecuali apapun juga, sekalipun masyarakat tersebut menganut sistem sosial masyarakat yang tertutup, tapi tidak menutup kemungkinan terjadinya perubahan sosial . Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat saat ini tidak lepas dari peran seorang guru sosiologi . seorang guru sosiologi pada hakikatnya memiliki peran sebagai kontrol sosial dan pengamat sosial. Di mana seorang guru sosiologi akan memberikan pemahaman dan penjelasan akan perubahan yang terjadi di masyarakat , terutama bagi para murid dan lingkungannya. Seorang guru sosiologi yang baik juga akan memberikan penjelasan akan perubahan yang terjadi dimasyarakat disebabkan oleh berbagai faktor dan menjelaskan bagaimana cara menghadapi perubahan sosial yang terjadi agar tidak tertinggal dan tergerus oleh perubahan zaman .Seiring dengan perubahan sosial di masyarakat yang saat ini telah mengalami banyak perubahan turut pula berdampak pada peran dan tugas seorang guru sosiologi . dimana saat ini , tugas dan peran guru sosiologi semakin bertambah dari dan peran seorang guru sosiologi yang sebelumnya hanya memberikan pemahaman dan penjelasan mengenai berbagai gejala sosial ,bertambah menjadi harus memberikan kontrol dan memberikan pendidikan yang mampu membentuk karakter peserta didik , dimana peserta didik sangat mudah sekali dipengaruhi oleh perubahan sosial yang terjadi di yang ditimbulkan oleh perubahan sosial menjadi semakin beragam dan hal ini turut berperan sebagai faktor yang mempengaruhi sikap dan pola perilaku para peserta didik. Karna perubahan terjadi di lingkungan sosial maka sudah dipastikan akan ada dampak yang timbul dan dapat mempengaruhi karakter dan pola perilaku peserta didik. Pendidikan pada hakikatnya adalah sarana membantu manusia agar mampu hidup dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat Oemar Hamalik, 2005 10 . artinya seorang guru sosiologi harus mampu berperan sebagai penuntun dan kontrol sosial bagi para peserta didik agar mampu hidup dan menyesuaikan diri di tengah masyarakat dan mampu menghadapi segala perubahan sosial yang terjadi pada saat ini dan yang akan datang. Lihat Sosbud Selengkapnya Seseorangyang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhdap lingkungannya akan memanfaatkan peluang yang ada serta mampu memilih dan menyesuaikan sesuai yang menjadi kebutuhan individu. f. Otonomi Seorang individu yang mandiri dapat menentukan keinginannya sendiri. Individu yang dapat menghadapi tekanan sosial dengan baik adalah individu yang ο»ΏPenyesuaian sosial social adjustment adalah kemampuan seseorang dalam berperilaku untuk dapat menyesuaikan diri dalam kelompok dan lingkungannya yang ditunjukkan dengan sikap dan tingkah laku yang menyenangkan, serta dapat berinteraksi dengan orang lain dan mampu berpartisipasi secara fisik maupun sosial sehingga tercipta hubungan yang harmonis dengan lingkungan. Penyesuaian sosial merupakan suatu proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri sesuai dengan keinginan yang berasal dari dalam dirinya sendiri yang dapat diterima oleh lingkungannya. Penyesuaian sosial sangat penting bagi seseorang untuk menunjang kesuksesan di masa depan dalam menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Keseluruhan proses hidup dan kehidupan individu akan selalu diwarnai oleh hubungan dengan orang lain, baik itu dengan lingkup keluarga, sekolah, maupun masyarakat secara luas, sebagai makhluk sosial, individu selalu membutuhkan pergaulan dalam hidupnya dengan orang lain, pengakuan, dan penerimaan terhadap dirinya dari orang lain. Berikut definisi dan pengertian penyesuaian sosial dari beberapa sumber buku Menurut Schneiders 2008, penyesuaian sosial adalah kemampuan atau kapasitas yang dimiliki individu untuk bereaksi secara efektif dan wajar terhadap realita, situasi, dan hubungan sosial sehingga tuntutan hidup bermasyarakat terpenuhi dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan. Menurut Mu’tadin 2002, penyesuaian sosial adalah suatu proses saling mempengaruhi antar individu yang menghasilkan suatu pola kebudayaan dan tingkah laku yang sesuai dengan aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang dipatuhi, demi tercapainya penyelesaian bagi persoalan-persoalan hidup. Menurut Hurlock 2005, penyesuaian sosial merupakan keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompok pada khususnya. Menurut Handayani 2006, penyesuaian sosial adalah suatu proses yang terus menerus berlangsung dan selalu berubah dalam kaitannya dengan orang lain, peristiwa-peristiwa yang dialami dan kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kehidupannya seperti teman-temannya, keluarga, perkembangan fisik serta proses penuaan dalam lingkungan. Menurut Chaplin 1997, penyesuaian sosial adalah penjalinan hubungan secara harmonis atau relasi dengan lingkungan sosial, mempelajari pola tingkah laku yang diperlukan atau mengubah kebiasaan yang ada sedemikian rupa sehingga cocok bagi masyarakat sosial. Aspek-aspek Penyesuaian Sosial Menurut Hurlock 2005, aspek-aspek penyesuaian sosial adalah sebagai berikut Penampilan nyata. Over performance yang diperlihatkan individu sesuai norma yang berlaku di dalam kelompoknya, berarti individu dapat memenuhi harapan kelompok dan ia di terima menjadi anggota kelompok tersebut. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok. Artinya bahwa individu tersebut mampu menyesuaikan diri secara baik dengan setiap kelompok yang dimasukinya, baik teman sebaya maupun orang dewasa. Sikap sosial. Artinya individu mampu menunjukkan sikap yang menyenangkan terhadap orang lain, ikut pula berpartisipasi dan dapat menjalankan perannya dengan baik dalam kegiatan sosial. Kepuasan pribadi. Ditandai dengan adanya rasa puas dan perasaan bahagia karena dapat ikut ambil bagian dalam aktivitas kelompoknya dan mampu menerima diri sendiri apa adanya dalam situasi sosial. Sedangkan menurut Schneiders 2008, aspek-aspek penyesuaian sosial adalah sebagai berikut Recognition menghormati dan menerima hak-hak orang lain. Dalam hal ini individu tidak melanggar hak-hak orang lain yang berbeda dengan dirinya, untuk menghindari terjadinya konflik sosial. Ketika kita dapat menghargai dan menghormati hak-hak orang lain maka orang lain akan menghormati dan menghargai hak-hak kita sehingga hubungan sosial antar individu dapat terjalin dengan sehat dan harmonis. Participation melibatkan diri dalam berelasi. Setiap individu harus dapat mengembangkan dan memelihara persahabatan. Seseorang yang tidak mampu membangun relasi dengan orang lain dan lebih menutup diri dari relasi sosial akan menghasilkan penyesuaian diri yang buruk. Individu ini tidak memiliki ketertarikan untuk berpartisipasi dengan aktivitas di lingkungannya serta tidak mampu untuk mengekspresikan diri mereka sendiri, sedangkan bentuk penyesuaian akan dikatakan baik apabila individu tersebut mampu menciptakan relasi yang sehat dengan orang lain, mengembangkan persahabatan, berperan aktif dalam kegiatan sosial, serta menghargai nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Social approval minat dan simpati terhadap kesejahteraan orang lain. Hal ini dapat merupakan bentuk penyesuaian diri di masyarakat, dimana individu dapat peka dengan masalah dan kesulitan orang lain di sekelilingnya serta bersedia membantu meringankan masalahnya. Selain itu individu juga harus menunjukan minat terhadap tujuan, harapan dan aspirasi, cara pandang ini juga sesuai dengan tuntutan dalam penyesuaian keagamaan religious adjustment. Altruisme memiliki sifat rendah hati dan tidak egois. Rasa saling membantu dan mementingkan orang lain merupakan nilai-nilai moral yang aplikasi dari nilai-nilai tersebut merupakan bagian dari penyesuaian moral yang baik yang apabila diterapkan di masyarakat secara wajar dan bermanfaat maka akan membawa pada penyesuaian diri yang kuat. Bentuk dari sifat-sifat tersebut memiliki rasa kemanusiaan, rendah diri, dan kejujuran dimana individu yang memiliki sifat ini akan memiliki kestabilan mental, keadaan emosi yang sehat dan penyesuaian yang baik. Conformity menghormati dan menaati nilai-nilai integritas hukum, tradisi dan kebiasaan. Adanya kesadaran untuk mematuhi dan menghormati peraturan dan tradisi yang berlaku di lingkungan maka ia akan dapat diterima dengan baik di lingkungannya. Indikator Penyesuaian Sosial Menurut Mahmud 1990, terdapat beberapa indikator yang menunjukkan seseorang memiliki tingkat penyesuaian sosial dengan baik, yaitu sebagai berikut Berpartisipasi di dalam masyarakat. Aktivitas sosial itu sama pentingnya dengan aktivitas individual, orang yang berada dalam satu kelompok akan lupa dengan masalah-masalah yang dialaminya dan menemukan kepuasan karena saling bertukar pikiran, bekerja-sama dan sebagainya. Memiliki hubungan yang penuh kepercayaan dengan orang lain. Satu diantara cara-cara terbaik untuk mengurangi ketegangan adalah membicarakan kesulitan-kesulitan sendiri dengan seorang karib, dengan demikian dia bebas mengungkapkan perasaan malu dan takutnya. Bersikap Objektif. Orang yang bersikap objektif tidak menutup mata terhadap kenyataan, keinginan-keinginannya, tidak membutakannya, karena itu dia dapat memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang ada di sekitarnya untuk memuaskan dorongan-dorongannya dengan baik. Mengerti dan memahami. Orang yang well-adjustted berusaha bersikap objektif bukan saja terhadap dirinya sendiri, tetapi juga terhadap lingkungannya. Tidak bersikap serius. Orang yang well-adjusted dapat menertawakan dirinya sendiri, dapat melihat hal-hal yang aneh pada tingkah lakunya. Hidup pada saat sekarang. Untuk penyesuaian yang baik orang perlu sekali hidup di dalam dan dengan situasi sebagaimana adanya serta mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam situasi-situasi tersebut. Mencemasi masa depan dan menyesali masa lalu tidak akan membantu seseorang memecahkan persoalan yang dihadapinya. Sedangkan menurut Sundari 2005, seseorang dikatakan memiliki penyesuaian diri yang positif apabila dapat menunjukkan ciri-ciri berikut ini Tidak adanya ketegangan emosi. Bila individu menghadapi masalah, emosinya tetap tenang, tidak panik, sehingga dalam memecahkan masalah dengan menggunakan rasio dan dapat mengendalikan emosinya. Dalam memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan rasional, mengarah pada masalah yang dihadapi secara langsung dan mampu menerima segala akibatnya. Dalam memecahkan masalah bersikap realistis dan objektif. Bila seseorang menghadapi masalah segera dihadapi secara apa adanya, tidak ditunda-tunda. Apapun yang terjadi dihadapi secara wajar tidak menjadi frustrasi, konflik maupun kecemasan. Mampu mempelajari ilmu pengetahuan yang mendukung apa yang dihadapi, sehingga dengan pengetahuan itu dapat digunakan menanggulangi timbulnya masalah. Dalam menghadapi masalah butuh kesanggupan membandingkan pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain, yang mana pengalaman-pengalaman ini memberikan sumbangan dalam membantu memecahkan masalah. Daftar Pustaka Schneider, 2008. Personal Adjustment and Mental Health. New York Holtt Mahmud. 1990. Psikologi suatu pengantar. Yogyakarta BPFE. Mu’tadin, Z. 2002. Kemandirian sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja. Hurlock, 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta Gelora Aksara Pratama. Hurlock, 2005. Perkembangan Anak. Jakarta Erlangga. Handayani, W. 2006. Psikologi keluarga. Jakarta Pustaka Utama. Chaplin, 1997. Kamus lengkap psikologi. Jakarta Grafindo Persada. Sundari, Siti. 2005. Kesehatan Mental dalam Kehidupan. Jakarta Rineka Cipta. b Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok. Individu mampu menyesuaikan diri secara baik dengan setiap kelompok yang dimasukinya, baik teman sebaya maupun orang dewasa. c. Sikap sosial. Individu mampu menunjukkan sikap yang menyenangkan terhadap orang lain, ikut pula berpartisipasi dan dapat menjalankan perannya dengan baik dalam kegiatan Mampu menyesuaikan diri dengan perubahan sosial yang terjadi merupakan sikap? selektif adaptif antisipasi menolak efektif Jawaban yang benar adalah B. adaptif. Dilansir dari Ensiklopedia, mampu menyesuaikan diri dengan perubahan sosial yang terjadi merupakan sikap adaptif. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. selektif adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. adaptif adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. [irp] Menurut saya jawaban C. antisipasi adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. menolak adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. efektif adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. adaptif. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah. SamuelKoenig menjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern atau sebab-sebab ekstern. Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
– Pada hakikatnya, kehidupan sosial masyarakat bersifat dinamis. Artinya, kehidupan masyarakat selalu mengalami perubahan, tidak stagnan. Perubahan tersebut bisa berupa perubahan kecil hingga perubahan besar yang membawa dampak besar dari buku Perubahan Sosial 2018 karya Joan Hesti Gita Purwasih dan Sri Muhammad Kusumantoro, perubahan sosial merupakan suatu variasi cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya penemuan baru dalam masyarakat. Perubahan sosial tidak selalu tentang kemajuan, bisa juga tentang kemunduran. Meskipun begitu, dinamika sosial selalu diarahkan kepada gejala transformasi yang bersifat linier. Perubahan sosial tidak bisa dipandang hanya dari satu sisi saja. Sebab satu perubahan bisa mengakibatkan perubahan di sektor-sektor juga Lembaga Pengendalian Sosial Jenis dan Fungsinya Memahami perubahan sosial dapat dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang membangun perubahan sosial. Ada empat jenis teori perubahan sosial, yaitu Teori Evolusi Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial terjadi akibat perubahan cara pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, perkembangan sosial, dan sistem kerja. Di dalam teori ini perubahan sosial dibedakan menjadi menjadi dua jenis, yaitu revolusi dan evolusi. Revolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara cepat, misalnya revolusi politik. Contohnya bisa kita lihat kondisi sebelum dan sesudah pengunduran diri Soeharto. Setelah Orde Baru tumbang, rakyat tak lagi takut mengkritisi pemerintahnya. Sedangkan evolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara lambat. Contohnya peralihan penggunaan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas. Di Indonesia, transisi ini berlangsung amat lama.

3 Adaptif, sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap antisipatif dan selektif. Sikap adaptif merupakan sikap mampu menyesuaikan diri terhadap hasil perkembangan modernisasi dan globalisasi. Tentu saja penyesuaian diri yang dilakukan bersifat selektif, artinya memiliki pengaruh positif bagi si pelaku. 4.

Perubahan Sosial di Masyarakat 17 1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap masyarakat akan mengalami perubahan, baik yang terjadi secara lambat maupun secara cepat. 2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga- lembaga sosial lainnya. Lembaga-lembaga sosial tadi sifatnya interdependen sehingga sulit sekali untuk mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu saja. Proses awal dan proses-proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai. 3. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi akan diikuti oleh suatu reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai lain yang baru. 4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan dan timbal balik yang sangat kuat. Berdasarkan beberapa hal tersebut, proses-proses perubahan sosial yang menyangkut penyesuaian masyarakat terhadap perubahan, saluran-saluran perubahan, disorganisasi, dan reorganisasi adalah sebagai berikut. 1. Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan Keserasian atau harmoni dalam masyarakat social equilibrium merupakan keadaan yang diinginkan setiap masyarakat. Keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan ketika lembaga- lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis merasakan akan adanya ketenteraman karena tidak adanya pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai. Setiap kali terjadi gangguan terhadap kehidupan, masyarakat dapat menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga kemasyarakatannya dengan maksud menerima unsur yang baru. Akan tetapi, kadang unsur yang baru dipaksakan masuknya oleh suatu kekuatan. Jika masyarakat tidak dapat menolaknya karena unsur baru tersebut tidak menimbulkan kegoncangan, pengaruhnya tetap ada, tetapi sifatnya dangkal dan terbatas pada bentuk luarnya. Norma-norma dan nilai-nilai sosial tidak akan terpengaruh olehnya dan dapat berfungsi secara wajar. Referensi Sosiologi Matrilineal yakni garis keturunan ke atas yang ditarik pada penghubung wanita melalui ibu garis keturunan ibu. Sumber Sosiologi Suatu Pangantar, 1993 Gambar Bulog Bulog merupakan salah satu lembaga kemasyarakatan dalam bidang ekonomi. Sumber Tempo, 1 Februari 2004 Di unduh dari 18 Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Kadang unsur-unsur baru dan lama yang bertentangan secara bersamaan memengaruhi norma-norma dan nilai-nilai yang kemudian berpengaruh pula pada warga masyarakat. Hal itu berarti ada gangguan yang terus-menerus terhadap keserasian masyarakat. Keadaan tersebut berarti bahwa ketegangan-ketegangan serta kekecewaan di antara para warga tidak mempunyai saluran pemecahan. Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali setelah terjadi suatu perubahan, keadaan tersebut dinamakan penyesuaian adjustment. Jika sebaliknya yang terjadi, dinamakan ketidakpenyesuaian sosial maladjustment yang mungkin mengakibatkan terjadinya anomie. Suatu perbedaan dapat diadakan antara penyesuaian dari lembaga- lembaga kemasyarakatan dan penyesuaian dari individu yang ada dalam masyarakat tersebut. Peranan keluarga-keluarga besar atau masyarakat hukum adat semakin berkurang. Kesatuan-kesatuan kekeluargaan besar atas dasar ikatan atau kesatuan wilayah tempat tinggal terpecah menjadi kesatuan-kesatuan kecil. Misalnya, dalam tradisi di Minangkabau, wanita mempunyai kedudukan penting karena garis keturunan yang matrilineal, terlihat adanya suatu kecenderungan hubungan antara anggota keluarga batih lebih erat. Hubungan antara anak-anak dan ayahnya yang semula dianggap tidak mempunyai kekuasaan apa-apa terhadap anak-anak karena ayah dianggap sebagai orang luar, cenderung bergeser. Pendidikan anak-anak yang sebelumnya dilakukan oleh keluarga ibu diserahkan kepada ayah. Jika seorang individu tidak ingin mengalami tekanan-tekanan psikologis, harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi. 2. Saluran-Saluran Perubahan Sosial

Seberapacepat atau lambatnya perkembangan sosial budaya yang melanda, dan faktor apapun penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro dan kontra terhadap masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi pro dan kontra itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan disintegrasi
Menurut psikologi, sebuah sikap merujuk kepada satu rangkaian emosi, kepercayaan dan perilaku terhadap objek tertentu, orang, benda atau kejadian. Seringnya sikap merupakan hasil dari pengalaman atau pola asuh dan dapat memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku. Sikap adalah sebuah evaluasi umum akan objek, ide, dan orang – orang yang ditemui dalam masa hidup seseorang dan sangat penting karena dapat mempengaruhi pikiran, perilaku dan perasaan orang tersebut. Walaupun sikap adalah sesuatu yang akan bertahan lama, namun sikap juga bisa sikap timbul ketika seseorang berubah pikiran dari positif menjadi negatif, dari sedikit positif menjadi sangat positif atau dari tidak menentukan sikap hingga memilikinya. Karena fungsi nilai dari sikap tersebut, proses yang dapat merubahnya adalah sebuah fokus utama yang dipelajari dalam psikologi sosial. Seseorang kemungkinan sudah memiliki pendapat kuat mengenai berbagai hal dalam hidupnya mengenai berbagai pertanyaan yang timbul. Anda mungkin saja sudah mengembangkan sikap tertentu mengenai sejumlah isu dan sikap ini akan mempengaruhi kepercayaan Anda sebagaimana juga terhadap perilaku SikapSikap pada dasarnya bukan suatu pembawaan diri sejak lahir, namun merupakan hasil interaksi antara individu dan lingkungannya sehingga sikap adalah sesuatu yang dinamis. Sikap juga bisa dinyatakan sebagai hasil belajar atau dipelajari, karena itu dapat mengalami perubahan karena kondisi atau pengaruh yang diberikan dari pembelajaran sosial, perolehan informasi dan perilaku serta sikap yang didapatkan dari orang lain. Beberapa komponen pembentuk sikap yang mengawali perubahan sikap dalam psikologi sosial yaituKomponen kognitif yang berisi semua pemikiran atau ide – ide yang berkaitan dengan objek afektif yang meliputi perasaan atau emosi yang dirasakan oleh seseorang terhadap objek dari sikap perilaku yang dapat diketahui melalui respon dari subjek yang berkaitan dengan objek juga bisa tampak eksplisit dan implisit. Perilaku eksplisit adalah yang kita sadari dan mempengaruhi perilaku serta kepercayaan kita, sedangkan sikap implisit adalah yang tidak kita sadari namun masih memiliki efek pada keyakinan dan perilaku kita. Ketahui perbedaan sikap dan perilaku dalam ilmu psikologi, pengertian sikap menurut para ahli, hubungan perilaku dengan sifat, juga macam – macam sifat – ciri SikapSikap memiliki berbagai perbedaan dengan stimulus – stimulus lain yang ada pada diri manusia. Untuk membedakan sikap dengan stimulus yang lain, ada beberapa cirinya yaituSikap tidak dibawa sejak lahirPada waktu dilahirkan, manusia belum membawa sikap – sikap tertentu, yang berarti bahwa sikap tersebut terbentuk berkat perkembangan pribadi individu yang bersangkutan. Itu berarti bahwa sikap bisa dipelajari dan dapat mengalami perubahan sikap dalam psikologi berhubungan dengan objeknyaSikap selalu terbentuk dan berhubungan dengan objek – objek tertentu melalui persepsi seseorang terhadap objek tersebut . Koneksi positif atau negatif yang dialami seseorang dengan objek tertentu akan membantu menentukan perubahan sikap dalam psikologi sosial terhadap objek tersebut bisa tertuju pada sekumpulan objekSikap yang ditujukan pada suatu objek bisa meluas kepada sekumpulan objek yang sama baik itu sikap positif atau negatif, terlihat ada kecenderungan untuk menyama ratakan semua objek sikap tersebut. Ketahui mengenai contoh independensi dalam sikap mental, cara membaca karakter seseorang, teori sikap dalam psikologi, juga hubungan perilaku dengan itu relatifSikap yang telah terbentuk dan bergabung dengan nilai – nilai dalam kehidupan seseorang, maka secara relatif sikap tersebut akan bertahan lama di dalam diri orang tersebut. Sikap akan sulit berubah dan walaupun ada perubahan sikap dalam psikologi sosial akan membutuhkan waktu yang lama. Sebaliknya, apabila sikap belum tertanam dalam di diri seseorang, maka sikap itu tidak akan bertahan lama dan mudah mengalami perubahan sikap dalam psikologi sosial secara SikapUnsur – unsur yang membentuk sikap menciptakan suatu nuansa tertentu yang bisa menjelaskan adanya perbedaan sikap orang – orang terhadap objek yang sama. Ketiga unsur tersebut berhubungan erat dan konsisten, sehingga menggambarkan sikap individu terhadap stimulus yang dihadapi dan juga menentukan perubahan sikap dalam psikologi sosial. Sikap bersumber dari tiga hal yaituPengalaman pribadi – Sikap terbentuk secara langsung sebagai hasil dari pengalaman tertentu. Pengalaman tersebut bisa muncul dari pengalaman pribadi langsung atau berdasarkan sosial – Peraturan sosial dan norma sosial bisa memiliki pengaruh kuat pada perilaku. Peraturan sosial berhubungan pada bagaimana orang – orang diharapkan untuk berperilaku dalam peran atau konteks tertentu. Norma sosial melibatkan peraturan masyarakat untuk perilaku apa yang dipandang belajar – Sikap bisa dipelajari dalam banyak cara, misalnya melalui pengamatan pada citra yang menarik dan menyebabkan seseorang memiliki asosiasi positif dengan sesuatu – Sikap juga bisa terbentuk dari pengamatan terhadap orang – orang di sekitar mereka. Ketika Anda mengagumi seseorang yang menunjukkan sikap tertentu, lebih mungkin jika Anda juga mengadopsi keyakinan yang sama. Misalnya anak – anak yang mengamati perilaku orang tua mereka pada akhirnya akan mulai memperlihatkan sikap yang sering mengasumsikan bahwa perilaku orang – orang sejalan dengan sikap mereka. Namun para psikolog sosial menemukan bahwa perilaku dan sikap nyata tidak selalu sejalan. Para peneliti menemukan bahwa orang – orang lebih mungkin berperilaku menurut sikap mereka dalam beberapa kondisi tertentuKetika sikap terbentuk sebagai hasil pengalaman pribadiKetika Anda adalah ahli pada subjek tertentuKetika sedang mengharapkan hasil yang baikKetika sikap diekspresikan secara berulang – ulangKetika sedang bertahan untuk menang atau kehilangan sesuatu dalam satu masalah. Perubahan Sikap Untuk Menyamai PerilakuDalam beberapa kasus, orang mungkin benar – benar akan merubah sikap mereka agar dapat lebih sejalan dengan perilaku mereka. Sikap bisa memiliki efek yang kuat pada perilaku, namun hal itu tidaklah permanen. Pengaruh sama yang mengarah kepada pembentukan perilaku juga dapat menciptakan perubahan sikap. Proses perubahan sikap dalam psikologi sosial bisa terjadi melalui beberapa pendekatan, antara lain dengan pendekatan proses ganda. Proses ganda ini terjadi ketika seseorang melakukan upaya kognitif dengan intensitas yang relatif sedikit atau rendah, dan ketika seseorang melakukan upaya kognitif dengan intensitas Rendah UpayaPerubahan sikap dalam psikologi sosial bisa terjadi ketika faktor – faktor yang memotivasi seseorang untuk berpikir rendah dan melakukan proses usaha rendah. Jenis proses rendah upaya dalam perubahan sikap pada psikologi sosial. Proses rendah upaya ini terbagi lagi menjadi beberapa tipe klasik – Adalah salah satu cara untuk menghasilkan perubahan sikap dalam psikologi sosial dengan berulang kali mengasosiasikan objek sikap yang awalnya netral dengan stimulus lain yang sudah bermakna positif atau Afektif – Dalam proses ini melibatkan dua jenis rangsangan yang ditemui tepat sebelum menemukan objek sikap baru dan tidak menemukan dengan cara mengikutinya. Reaksi terhadap stimulus positif atau negatif ini akan menghasilkan perubahan sikap dalam psikologi yang Lebih – Cara ini merupakan paparan berulang terhadap suatu objek sikap yang pada akhirnya akan menghasilkan perubahan sikap, misalnya dari positif menjadi negatif dan sebaliknya. Efeknya paling kuat terjadi ketika objek diulang diluar – Satu proses inferensial untuk perubahan perilaku melibatkan keseimbangan kognitif, yang dicapai ketika orang – orang setuju dengan apa yang mereka sukai dan tidak setuju pada apa yang tidak – Pada tingkat yang paling umum, atribusi terkait dengan kesimpulan yang dibuat seseorang mengenai dirinya sendiri dan orang lain setelah melihat perilaku dan situasi dimana terjadinya hal – Adalah aturan mengenai keputusan sederhana yang didasarkan pada pengalaman atau pengamatan yang dilakukan sebelumnya. Aturan sederhana ini dapat digunakan untuk membentuk evaluasi ketika motivasi dan kemampuan berpikir yang ada berada dalam tahap Proses Upaya TinggiProses ini membutuhkan penggunaan sumber daya mental yang lebih besar sehingga disebut upaya Kognitif – Sikap orang yang berubah melalui upaya kognitif tinggi menghasilkan beberapa aspek yang penting untuk dipertimbangkan. Tanggapan secara kognitif terhadap suatu objek sikap dan pesan persuasi jenis apapun yang diterima oleh topik Nilai – Harapan – Semakin besar kemungkinan suatu objek sikap dihubungkan dengan konsekuensi positif maka sikap yang dihasilkan semakin Proses Disonansi – Teori disonansi kognitif menyatakan bahwa orang mendapatkan motivasi agar dapat memiliki sikap yang konsisten. Rata – rata orang yang mengalami ini akan merasakan peningkatan detak jantung, telapak tangan yang berkeringat, dan lain sebagainya. Jenis Perubahan SikapPerubahan sikap dalam psikologi sosial bisa digolongkan dalam beberapa jenis yaituIncongruent Change – Perubahan sikap yang bertentangan dan ditandai dengan perbedaan dari sikap Change – Perubahan sikap yang tandanya melalui arah perubahan yang sejalan dengan sikap semula, atau berupa sikap yang menguatkan sikap – Perubahan dari perilaku yang dilakukan melalui proses pembelajaran sejak pemberian terpenting dari sikap salah satunya adalah kekuatannya untuk mengalami perubahan sikap dalam psikologi sosial. Kekuatan dikaitkan dengan sikap yang gigih, menolak perubahan dan memiliki kemampuan untuk memprediksi perilaku yang akan timbul setelahnya. Sikap lebih tinggi yang dihasilkan oleh proses kognitif ada memperkuat karakteristik ini. Sikap sering didasarkan pada infoemasi yang lebih konsisten, informasi yang lebih berkembang, juga dipegang oleh orang besar yang menghasilkan . .
  • r3z3mlolvq.pages.dev/987
  • r3z3mlolvq.pages.dev/156
  • r3z3mlolvq.pages.dev/520
  • r3z3mlolvq.pages.dev/367
  • r3z3mlolvq.pages.dev/436
  • r3z3mlolvq.pages.dev/167
  • r3z3mlolvq.pages.dev/652
  • r3z3mlolvq.pages.dev/499
  • r3z3mlolvq.pages.dev/209
  • r3z3mlolvq.pages.dev/528
  • r3z3mlolvq.pages.dev/133
  • r3z3mlolvq.pages.dev/883
  • r3z3mlolvq.pages.dev/525
  • r3z3mlolvq.pages.dev/902
  • r3z3mlolvq.pages.dev/246
  • mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial yang terjadi merupakan sikap