Buatlahide pokok atau gagasan yang ingin kamu tulis di dalam keempat bagian teks tersebut. Selain itu dalam cerpen terdapat 6 elemen penting yang membangun teks cerita pendek sehingga membentuk suatu cerita yang utuh. Orientasi Komplikasi Resolusi Begaimana Mencari Abstrak Berdasarkan isi dan kandungan cerita : Cerita fabel yang berisi orientasi komplikasi resolusi dan koda.
Pengertian Struktur Fabel – Pada saat kamu kecil, pasti kamu sering mendengar sebuah cerita atau dongen tentang kehidupan hewan. Misalnya saja seperti cerita tentang si Kancil dan Buaya, si Kelinci dan Kura-kura, Semut dan Belalang, serta masih banyak lagi. Beberapa kisah tersebut bisa dikatakan masuk dalam teks yang disebut teks fabel. Teks fabel sendiri bisa dipahami sebagai sebuah cerita yang menggambarkan karakter manusia dengan pengibaratan sebagai binatang. Teks fabel bisa dengan mudah dikenali karena memiliki sifat khayalan. Selain itu, cerita dalam teks fabel kebanyakan diawali dengan kata yang menunjukkan kejadian masa lampau, misalnya Dahulu Kala, Pada suatu masa, dan lain sebagainya. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas tentang apa sebenarnya struktur dari teks fabel. Dengan memahami struktur dari teks fabel, kamu akan dapat lebih memahami apa sebenarnya pesan atau nilai moral yang terdapat dalam cerita fabel sehingga bisa menjadi dijadikan pelajaran di kehidupan sehari-hari. Yuk simak ulasan berikut ini! A. Memahami Struktur Fabel1. Orientasi2. Komplikasi3. Resolusi4. KodaB. Ciri-Ciri FabelC. Unsur-Unsur Intrinsik Fabel1. Tema2. Tokoh3. Alur atau plot4. Latar atau setting5. Sudut pandang7. AmanatD. Jenis-Jenis Fabel1. Berdasarkan Kemunculan Waktunyaa. Fabel Klasikb. Fabel Modern2. Berdasarkan Alur dan Wataka. Fabel Alamib. Fabel Adaptasi3. Berdasarkan Kemunculan Pesannyaa. Fabel Kodab. Fabel tanpa KodaE. Contoh-Contoh Fabel1. Rusa dan Si Pemburu2. Perjalanan Dua Ekor KambingRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait A. Memahami Struktur Fabel Fabel pada dasarnya merupakan sebuah cerita yang memuat berbagai pesan moral dengan menampilkan hewan yang hidup selayaknya manusia, mulai dari cara berbicara hingga cara bertindak. Menurut Encyclopedia Britannica, istilah fabel pertama kali muncul dari bahasa latin yakni fabula yang memiliki arti hampir sama dengan istilah mitos dalam bahasa Yunani. Fabel sendiri dapat didefinisikan sebagai cerita penuh nilai moral yang menggambarkan budi dan karakter manusia dengan menggunakan hewan. Sebagai sebuah teks, fabel termasuk ke dalam kategori cerita fiksi atau bukan kehidupan nyata. Hanya saja, tak jarang juga tokoh manusia itu dimasukkan ke dalam cerita fabel sebagai bagian untuk mendukung cerita. Sama halnya seperti teks atau bentuk sastra yang lain, fabel juga memiliki struktur sebagai penyusun cerita tersebut. Beberapa struktur fabel, yakni diawali dengan orientasi, dilanjut dengan komplikasi dan resolusi, hingga berakhir di koda. Nah, berikut ini adalah penjelasan tentang keempat struktur dari teks fabel yang perlu kamu ketahui, 1. Orientasi Struktur atau bagian pertama dari fabel merupakan orientasi. Orientasi sendiri bisa dikatakan sebagai bagian pembuka dari sebuah cerita fabel. Pada bagian ini biasanya akan disajikan pengenalan terkait para tokoh, latar tempat, dan waktu. 2. Komplikasi Selanjutnya, struktur yang kedua dari teks fabel adalah komplikasi. Komplikasi adalah bagian yang berisi masalah atau konflik dalam sebuah cerita dari teks fabel. Bagian ini biasanya memuat beberapa konflik yang berasal dari kepribadian salah satu tokohnya. 3. Resolusi Setelah disajikan konflik dari teks fabel, bagian berikutnya dari teks fabel adalah penyelesaian dari masalah atau bisa juga disebut resolusi. Resolusi sendiri biasanya berada setelah terjadinya klimaks atau puncak permasalahan. Hal ini dikarenakan resolusi menjadi cara untuk memecahkan masalah dalam sebuah cerita. 4. Koda Setelah seluruh komponen cerita selesai disajikan, bagian terakhir dari fabel adalah koda. Koda ini bisa diartikan sebagai penjelasan terkait perubahan yang terjadi pada tokoh setelah mendapatkan masalah tersebut. Sebagai sebuah cerita yang penuh akan nilai moral, koda juga menyajikan amanat yang bisa dipetik oleh pembaca dari cerita tersebut. Setelah memahami apa sebenarnya fabel beserta strukturnya, fabel juga memiliki keunikannya sendiri yang sangat membedakannya dengan bentuk karya sastra yang lain. Beberapa ciri-ciri fabel yang perlu diketahui, antara lain sebagai sebagai berikut 1. Bersifat fiksi atau tidak nyata. 2. Bagian pendahuluan biasanya singkat dan langsung. 3. Tokoh yang diperankan adalah para binatang yang bisa berbicara. 4. Watak para tokoh digambarkan seperti manusia ada yang baik dan jahat. 5. Biasanya menggunakan latar belakang alam seperti sungai, hutan, gunung, dsb. Alur ceritanya tidak rumit. 6. Rangkaian peristiwa digambarkan dengan kejadian sebab akibat yang berurutan dari awal hingga akhir. 7. Bahasanya menggunakan kalimat naratif atau kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh. C. Unsur-Unsur Intrinsik Fabel Dalam fabel ada juga unsur intrinsik yang menjadi bagian penyusun dalam suatu karya sastra. Unsur intrinsik sendiri pada dasarnya merupakan pembangunan inti cerita yang berasal dari dalam. Beberapa unsur intrinsik yang dimiliki fabel antara lain sebagai berikut 1. Tema Tema merupakan sebuah gagasan utama atau ide cerita dalam sebuah cerita fabel. 2. Tokoh Tokoh adalah pelaku dalam cerita fabel yang disajikan dalam bentuk hewan sebagai gambaran kehidupan dari manusia atau personifikasinya. 3. Alur atau plot Alur atau plot dalam cerita fabel merupakan sebuah jalan cerita yang berurutan dan biasanya setiap kejadian dihubungkan karena peristiwa sebab akibat. 4. Latar atau setting Latar atau setting sendiri merupakan waktu dan tempat dari kejadian serta penggambaran suasana dalam cerita. Latar sendiri diketahui biasanya memiliki 3 bagian, yakni latar waktu, latar tempat, dan latar suasana. 5. Sudut pandang Sudut pandang pada dasarnya merupakan sebuah teknik yang digunakan penulis dalam menyampaikan cerita. Misalnya, sudut pandang orang pertama atau sudut pandang orang ketiga. 7. Amanat Cerita fabel sebenarnya mengandung amanat atau moral yang bisa juga sudah tertulis di dalam cerita. Maka dari itu, amanat bisa dipahami sebagai sebuah pesan moral yang disampaikan penulis kepada pembaca. Amanat dalam cerita fabel biasanya disajikan secara gamblang atau diungkapkan secara langsung melalui tulisan. Namun, ada beberapa penulis yang juga menyampaikan secara tersirat atau tidak diperlihatkan. D. Jenis-Jenis Fabel Perlu kamu ketahui, fabel ternyata memiliki beberapa jenis yang perlu kamu ketahui. Beberapa jenis fabel tersebut bisa dikategorikan berdasarkan kemunculan waktunya, berdasarkan alur dan watak, dan berdasarkan kemunculan pesannya. Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga kategori tersebut, antara lain yakni 1. Berdasarkan Kemunculan Waktunya a. Fabel Klasik Fabel klasik dapat diartikan sebagai sebuah cerita yang sudah muncul dari sejak dahulu kala. Cerita fabel sudah secara turun temurun diwariskan dari nenek moyang hingga sekarang ini. Cara pewarisan yang digunakan biasanya adalah dengan menggunakan metode lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam budaya Indonesia, kamu akan sangat mudah menemukan contoh fabel klasik yang sudah ada sejak zaman dahulu, misalnya saja seperti cerita Si Kancil yang berasal dari Jawa Tengah, cerita tentang tokoh Kera Hantu yang berasal dari Toraja, dan berbagai cerita rakyat yang menggambarkan hewan lainnya. Cara yang paling mudah digunakan untuk mengetahui jenis cerita fabel klasik, antara lain yaitu Biasanya cerita sangatlah pendek. Tema yang diangkat klasik tergolong sangat sederhana. Banyak amanat atau pesan moral yang disampaikan di dalam cerita. Tokoh hewan dalam cerita biasanya masih memiliki sifat hewani. b. Fabel Modern Lawan kata dari klasik tentu saja modern, apabila fabel klasik merupakan cerita yang berasal dari nenek moyang yang diwariskan secara turun temurun. Fabel modern merupakan bentuk ekspresi sastra dari si penulis dan pembuatan ceritanya itu belum terlalu lama. Maksudnya, cerita yang terdapat dalam fabel modern adalah gambaran dari situasi yang sedang terjadi saat ini. Di zaman seperti sekarang, cerita fabel modern diminati banyak orang. Tak heran apabila jumlah fabel modern lebih banyak dibandingkan dengan yang fabel klasik. Hal ini dikarenakan perkembangan yang cukup pesat dari cerita hewan di zaman modern seperti ini. Cerita fabel modern diketahui sangat cocok untuk anak-anak dalam rangka menanamkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Sama halnya fabel klasik, fabel modern juga memiliki karakteristik atau ciri khas yang digunakan untuk menandai sastra ini, antara lain sebagai berikut Cerita lebih variatif dimana bentuknya bisa lebih panjang atau pendek. Tema yang diangkat biasanya rumit Terkadang bisa berupa epik atau saga. Ini merupakan cerita turun temurun dari nenek moyang. Karakter setiap tokohnya unik. 2. Berdasarkan Alur dan Watak Selain dapat dibagi berdasarkan kemunculan waktunya, fabel dapat juga dibagi berdasarkan alur dan watak yang dimasukkan tokoh dalam cerita. Pembagian fabel berdasarkan alur dan watak yaitu fabel alami dan fabel adaptasi. Berikut ini adalah ulasan selengkapnya terkait kedua jenis fabel tersebut, yaitu a. Fabel Alami Fabel alami merupakan sebuah cerita yang menceritakan para hewan atau binatang dengan menggunakan sifat alaminya dalam bentuk kehidupan di dunia nyata. Misalnya saja, seperti si singa yang berwatak buas dan ganas, kura-kura yang lambat, dan berbagai alur dan watak hewan yang seharusnya. b. Fabel Adaptasi Kemudian, fabel adaptasi diketahui lebih menyajikan fabel yang memberikan watak tokoh para binatang sehingga berubah dari watak asli dari apa yang terjadi di dunia nyata. Fabel adaptasi sendiri biasanya menggunakan latar di berbagai tempat lain atau bukan berlatar alam bebas. Sebut saja, latar di di jalan raya, di halaman rumah, atau rumah makan, dan berbagai tempat lainnya. 3. Berdasarkan Kemunculan Pesannya Sebuah cerita fabel pada dasarnya memuat amanat atau pesan moral yang sangat penting untuk pembaca. Maka dari itu, cara kemunculan pesan dalam fabel juga bisa dilakukan dengan koda maupun tanpa koda. Hal ini bisa disesuaikan dengan keinginan penulis dalam memperlihatkan pesan atau kemampuan pembaca dalam memahami pesan. Berikut ini adalah penjelasan dari fabel koda dan fabel tanpa koda, yaitu a. Fabel Koda Fabel koda bisa dipahami sebagai sebuah cerita yang menyajikan amanat atau pesan moral secara langsung atau eksplisit. Penyajian seperti ini dikarenakan seorang penulis fabel ingin menampilkan pesan secara gamblang di akhir cerita. b. Fabel tanpa Koda Berbeda dengan fabel koda, fabel tanpa koda bisa dikatakan sebagai cerita fabel yang tidak memperlihat amanat secara secara eksplisit atau langsung pada bagian akhir cerita. Cara penyajian cerita fabel tanpa koda menjadikan pembaca harus lebih sungguh-sungguh untuk bisa menyimpulkan pesan apa yang disampaikan oleh penulis. Selain itu, fabel tanpa koda merupakan fabel yang biasanya digunakan untuk remaja atau siswa yang sudah bisa memahami sesuatu dengan baik. E. Contoh-Contoh Fabel Cerita hewan yang ada sekarang sangatlah melimpah dengan berbagai jenisnya. Dari berbagai cerita fabel yang populer di kalangan masyarakat, ada beberapa nilai moral yang terkandung di dalamnya dan bisa dijadikan nasihat dan pelajaran. Berikut ini adalah beberapa contoh fabel yang bisa kamu simak sekaligus strukturnya, diantaranya yaitu 1. Rusa dan Si Pemburu Bagian orientasi Suatu hari, ada seekor rusa yang sedang berkaca di tepi sungai. Ia sangat bangga sekali dengan dirinya karena memiliki tanduk yang sangat gagah dan megah. Namun, ia merasa kecewa karena memiliki kaki yang kecil dan ramping, tidak seperti tanduknya. Tapi ternyata, tanpa sadar saat itu ia sedang diincar oleh seorang pemburu bagian konflik. Bagian resolusi Saat pemburu melepaskan tembakan, si rusa pun segera jauh berlari dengan gesitnya. Bagian koda Sejak saat itu, rusa akhirnya menyadari bahwa kakinya yang ramping justru bisa membuatnya lari secepat kilat. Kakinya yang ramping, bisa membuatnya lari dengan lincah dan bisa menghindari tembakan si pemburu. Dari cerita ini dapat dipetik, kalau kelemahan yang kita miliki itu justru bisa jadi kekuatan terbesar kita yang justru dapat membawa ke keberhasilan. 2. Perjalanan Dua Ekor Kambing Suatu saat dua ekor kambing sedang berjalan dari arah yang berlawanan di sebuah pegunungan curam bagian orientasi. Secara kebetulan, saat itu mereka secara bersama tiba di tepi jurang di mana bawahnya mengalir air sungai yang deras. Lalu, ada sebuah pohon yang jatuh dan sudah dijadikan sebagai jembatan untuk menyebrangi jurang tersebut. Namun, pohon yang dijadikan jembatan itu sangat kecil sehingga sangat mustahil untuk dilewati dua ekor tupai pun dengan selamat, apalagi jika untuk dua ekor kambing. Tetapi, kedua kambing itu tidaklah merasa takut. Bagian konflik Rasa sombong di diri mereka tidak membiarkan mereka kalah dan memberi jalan terlebih dahulu untuk kambing lainnya. Saat salah satu kambing tersebut menapakkan kaki di jembatan, kambing yang satu pun tidak mau kalah. Ia juga menapakkan kaki di jembatan tersebut. Pada akhirnya keduanya bertemu di tengah-tengah jembatan. Salah satu di antara keduanya tak ada yang mau mengalah dan justru mendorong satu sama lain dengan tanduk mereka bagian resolusi. Hal ini menyebabkan kedua kambing tersebut akhirnya jatuh ke jurang dan tersapu aliran air yang sangat deras bagian koda. Demikian penjelasan dari struktur dari cerita fabel. Struktur cerita pada fabel sendiri ada empat, yakni orientasi, komplikasi, resolusi dan koda. Dalam rangka lebih memudahkan dalam memahami cerita fabel, sudah dijelaskan tentang ciri-ciri fabel, unsur intrinsik fabel, jenis fabel, dan contoh fabel. Dengan membaca fabel, kamu diharapkan dapat mengambil inspirasi atau motivasi sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Tekscerita fantasi adalah teks yang yang bersifat imajinatif atau karangan penulis saja. Perbedaan teks fantasi dengan teks fabel adalah . tokoh pada teks fantasi memiliki kekuatan ajaib; pada teks fantasi, tidak terdapat koda atau pesan moral; Pembahasan. Tema: Tolong-menolong. Judul : Rarat yang Suka Membantu. Orientasi Halo apa kabar sobat pembaca volimaniak semuanya, saya harap anda masih dalam kondisi sehat dan selalu diberikan kemudahan mencari ilmu, tidak hanya materi olahraga saja, volimaniak juga akan membahas semua pokok bahasan pelajaran, salah satu topik kali ini saya akan mencoba membahas materi pelajaran bahasa indonesia. Pada kesempatan yang lalu sudah saya jelaskan lebih lengkap apa itu pengertian gurindam, nah guna menambah wawasan anda dalam memahami Teks Cerita Fabel saya kan jelaskan dengan rinci apa saja Struktur Teksi Cerita Fabel. Sebagai teks cerita naratif, teks cerita fabel memiliki struktur orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Istilah orientasi, komplikasi, dan resolusi telah kamu pelajari pada Kelas VII, yaitu pada Bab VI tentang teks cerita pendek. Coba kamu pelajari dan pahami lagi ketiga istilah tersebut. Nah, sekarang apa itu koda? Koda merupakan bagian terakhir dari struktur teks cerita fabel. Koda berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut. Untuk memahami hal itu, kamu perhatikan struktur teks cerita fabel pada bagan berikut. Hikmah atau pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita di atas adalah tidak boleh bersikap sombong dan merendahkan orang lain. Kita harus hidup saling membantu dan peduli terhadap orang lain. Setelah mencermati teks model pada Tugas 2, kenalilah bagian-bagian teks yang menjadi bangunan teks tersebut! Untuk itu, kerjakanlah tugas-tugas berikut! Untuk lebih memahami isi teks tersebut, kamu harus memahami isi pada setiap bagian teks itu. Perhatikan setiap bagian struktur cerita fabel pada teks model. Perhatikan pula kalimat yang ditulis miring pada contoh bagian orientasi. Kalimat tersebut memperlihatkan gagasan utama yang ada di dalam bagian orientasi. Sekarang, coba garis bawahi kalimat yang kamu anggap sebagai gagasan utama yang terdapat di dalam bagian komplikasi, resolusi, dan koda. Jadikan bagian struktur teks orientasi sebagai contoh. Orientasi Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalanjalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. Komplikasi “Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong....!” Resolusi Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.” Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupukupu. Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya. Koda Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu. Nah saya harap anda sudah tahu dan paham apa saja Struktur Teks Cerita Fabel Dengan Contohnya di atas, semoga menambah ilmu dan wawasan anda semuanya, jangan lupa share ke teman-teman kalian ya. terimakasihStrukturteks cerita pendek terdiri dari beberapa bagian yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi. Sementara untuk fabel ditambah dengan koda pada bagian akhir, sehingga strukturnya adalah orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Berikut uraian lebih lanjut mengenai struktur cerita fabel: 1. Orientasi7 Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Lengkap – Menulis berdasarkan contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda cukup membantu. Kamu bisa mengembangkan ide cerita sendiri yang lebih kreatif. Asal memenuhi 4 struktur tersebut dan bercerita mengenai kehidupan hewan, berarti sudah membuat fabel. Jika belum cukup jelas, kamu bisa mengikuti struktur dari contoh cerita fabel yang akan Mamikos sampaikan di bawah ini. Mengenai penokohan dan karakter bisa mencari inspirasi dari kehidupan hewan di sekitar. 7 Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan KodaDaftar Isi7 Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda1. Contoh Cerita Fabel Beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Tentang Tupai yang Sombong2. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Tentang Bangau dan Anjing3. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda tentang Gajah, Kerbau dan Harimau4. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda tentang Kancil dan Anjing Pemburu5. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Tentang Gajah Baik Hati6. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Kancil ingin Jadi Merak7. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda tentang Ikan, Kepiting dan Bangau Daftar Isi 7 Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda 1. Contoh Cerita Fabel Beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Tentang Tupai yang Sombong 2. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Tentang Bangau dan Anjing 3. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda tentang Gajah, Kerbau dan Harimau 4. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda tentang Kancil dan Anjing Pemburu 5. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Tentang Gajah Baik Hati 6. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Kancil ingin Jadi Merak 7. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda tentang Ikan, Kepiting dan Bangau Setiap cerita pastinya memiliki struktur sehingga pembaca mudah mengerti alurnya. Mulai dari pengenalan tokoh dan karakter, kemudian permasalahan, lalu klimaks, dan anti klimaks atau penyelesaian. Berikut contoh fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda. 1. Contoh Cerita Fabel Beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Tentang Tupai yang Sombong Tupai sangat terkenal karena kesombongannya, selalu memamerkan ketangkasannya meloncat. Setiap bertemu dengan binatang lain, ia selalu mengejek.’ Hei kalian, aku kasihan melihat kalian berjalan-jalan dalam cuaca seperti ini.’’ Ujar Tupai tertawa. Suatu hari, Kura-kura dan Kancil sedang asik bermain bersama menangkap bola. Karena terlalu bersemangat Kancil melempar bola hingga tersangkut di dedaunan tepat di samping mereka. Namun, Kura-kura dan Kancil tidak tahu bagaimana caranya mengambil bola tersebut. ’Hahaa, kasihan sekali!’’ ujar Tupai Tiba-tiba Tupai keluar dari balik pohon dan meloncat dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Ia mengambil bola pada dedaunan tersebut. ’Tupai, cepat lemparkan bola itu pada kami.’’ Seru Kura-kura. ’tidak! Makannya, jangan menjadi binatang yang bisanya hanya berjalan, belajarlah naik ke atas pohon dan melompat sepetiku!’’ ujar Tupai sombong. Kancil dan Kura-kura hanya menatap Tupai yang memainkan bola dengan memantul-mantulkannya pada pohon. “Sudahlah Kura-kura, sebaiknya kita pulang saja, biarkan dia bersenang-senang sendirian.’’ ujar Kancil. Kura-kura setuju ajakan si Kancil ’Baiklah Tupai, sepertinya kau menyukai bola kami, kau boleh memilikinya, kami pulang’’ Seru Kancil. Tupai terkejut karena teriakkan Kancil dan kehilangan konsentrasi, sehingga tergelincir batang pohon sampai terjatuh, sangat disayangkan ia terjatuh ke dalam kubangan lumpur. ’Byyyyur!’’ Kura-kura dengan sigap menangkap bola saat Tupai terjatuh. Bersama Kancil, diapun menertawakan kesialan si Tupai. Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda dari kisah di atas dimulai dari pengenalan tokoh Tupai yang sombong. Meski memang benar bahwa hewan satu ini pandai melompat dibanding hewan lainnya. Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda tersebut masuk pengenalan masalah. Yaitu pada saat Tupai menunjukkan kesombongannya pada Kancil dan Kura-kura. Contoh fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda ini masuk resolusi pada saat Tupai terkena karmanya. Dimana dengan kesombongannya akhirnya justru membuatnya jatuh ke lumpur. Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda pada bagian akhir dapat ditarik kesimpulan. Disebut juga koda, yaitu bahwa sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. 2. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Tentang Bangau dan Anjing Dahulu kala hiduplah seekor burung bangau dan seekor anjing di sebuah hutan belantara. Suatu hari Bangau berfikir sudah lama ia berteman tetapi belum pernah main ke rumah Anjing. Bangau kemudian bertanya pada anjing, “Kita sudah lama berteman, mengapa aku belum pernah kamu ajak main ke rumahmu?” Anjing kemudian menjawab,”Oh iya, bagaimana kalau besok kamu main ke rumahku?”. “Baiklah besok aku ke rumahmu”, jawab Bangau. Keesokannya, Bangau berkunjung ke rumah Anjing yang langsung mengajaknya untuk makan. Seperti kebiasaannya Anjing menyajikan makanan di atas piring. Dengan lahapnya Anjing menyantap makanan. Namun Bangau kesusahan, sebab ia memiliki paruh panjang yang menyulitkannya mengambil makanan dari piring. Melihat makanan Bangau masih banyak Anjing bertanya “Bangau makananmu masih banyak sini aku bantu habiskan” Dengan sekejap makanan Bangau habis sementara ia masih lapar. Bangau akhirnya harus pulang dalam keadaan lapar. Lalu keesokannya ia gentian mengajak Anjing berkunjung ke rumahnya. Saat sampai di rumah Bangau, Anjing disuguhkan dengan makanan yang diletakkan dalam bumbung bambu. Hal ini adalah kebiasaan Bangau agar mudah mengambilnya. Sementara Anjing yang tidak punya paruh merasa kesal karena tak bisa makan, akhirnya makanannya tumpah berserakan. Anjing marah “Hai Bangau, kenapa kau hanya memikirkan diri sendiri, lihatlah aku tak bisa makan karena tidak punya paruh”. Bangau menjawab “Oh ya, lalu bagaimana aku tempo hari? Aku juga tak bisa makan dari atas piring karena paruhku panjang”. Anjing baru menyadari bahwa makanan Bangau masih banyak bukan karena sudah makan tapi karena tidak bisa mengambil makanan dari atas piring. Anjing pun segera meminta maaf pada Bangau Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda di atas cukup ringkas dan jelas. Dimulai dari orientasi atau pengenalan mengenai kehidupan persahabatan antara Bangau dengan Anjing. Komplikasi atau permasalahan dimulai pada saat Bangau mengunjungi rumah Anjing. Dimana Bangau kesal karena tidak dapat menyantap makanan. Kemudian mengundang Anjing ke rumahnya dengan tujuan membalas. Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda masuk tahap penyelesaian dimana Anjing menyadari kesalahannya dan meminta maaf. Masalah selesai dan tidak ada lagi salah paham. Contoh fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda menemui kesimpulan berupa pesan moral. Yaitu, sesama teman seharusnya saling memahami kondisi satu sama lain. 3. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda tentang Gajah, Kerbau dan Harimau Suatu hari seekor kerbau mencari gajah di dalam hutan untuk menemaninya mencari makanan. Akhirnya kerbau melihat gajah yang sedang berjalan dan langsung mengajaknya untuk bersama-sama mencari sumber makanan. “Hai Gajah, sedang apa kau? Aku ingin mengajakmu mengumpulkan makanan dari hutan.” Gajah menjawab “Ah, baiklah aku juga ingin mencari makan.” Sebelumnya, Kerbau juga mengajak Harimau untuk sama-sama mencari makanan di hutan. Ketiga hewan tersebut kemudian mulai mengumpulkan makanan dengan cara merebut dari hewan lain. Setelah mendapatkan makanan dalam jumlah cukup menurut mereka, mereka langsung masuk ke tempat persembunyian. Harimau menyuruh Kerbau untuk membagi makanan mereka secara adil. “Kerbau, kau yang membagi makanan itu pada kami, bagilah dengan adil”. Kerbau mengiyakan “baiklah, serahkan saja padaku”. Setelah dibagi ternyata Harimau merasa bagiannya sedikit sebab hanya mendapatkan 2 ekor kelinci dan 1 ekor rusa. Sementara kedua temannya mendapatkan daun, rumput dan buah-buahan dalam jumlah banyak sampai menggunung. Harimau murka dan menganggap pembagian tidak adil, ia lalu menerkam Kerbau dan menyantapnya. Melihat kejadian tersebut Gajah segera mengingatkan “Hai Harimau, kau seharusnya mengerti bahwa makanan kami dengan makananmu berbeda. Itulah mengapa bagian kami lebih banyak, kami makan rumput, kamu makan daging hewan lain”. Mendengarnya Harimau juga murka “Diam, atau kau juga mau aku mangsa?” Gajah menjawab “Kalau kamu memangsaku juga, kamu tidak akan memiliki teman lagi. Hari ini mungkin kamu kenyang, tapi belum tentu besok kamu punya makanan”. Dan benar saja, Harimau langsung memangsa Gajah karena marah. Pada akhirnya ia menyesal karena tak lagi memiliki teman untuk mencari makan. Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda ini diawali dengan pengenalan tokoh yaitu Kerbau, Gajah dan Harimau. Dimana ketiganya merupakan spesies berbeda, namun memutuskan bekerja sama mengumpulkan makanan. Komplikasi atau permasalahan dimulai pada saat Harimau yang merupakan karnivora mendapatkan pembagian makanan paling sedikit dan merasa tidak adil. Dilanjutkan dengan klimaks yaitu Harimau menerkam kedua temannya. Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda masuk penyelesaian yaitu pada saat Harimau menyadari ia kini sendiri. Meski ini bukan merupakan solusi, namun sebagai anti klimaks. Koda atau pesan moral dari cerita di atas adalah bahwa adil bukan berarti sama dalam jumlah. Melainkan sesuai dengan porsinya masing-masing, sebab meski Harimau mendapat bagian berupa buah-buahan tentu tidak akan dimakan. 4. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda tentang Kancil dan Anjing Pemburu Disebuah hutan ada pemburu ditemani anjingnya yang dilatih untuk memburu hewan-hewan di hutan. Pemburu melihat kancil sedang makan di tengah aksi perburuannya. Ia berusaha mengejar sang kancil sampai tertangkap dan dimasukkan ke dalam kandang. Sang kancil termasuk hewan yang cerdik, ia berusaha keluar dari kandang dengan menipu anjing pemburu. Kancil berkata bahwa ialah yang disayang oleh pemburu karena selalu diberi makanan, ia juga berkata bahwa anjing tadi akan digantikan olehnya. Kancil terus menipu “Bayangkan kalau sebentar lagi kau dibuang oleh majikanmu, diusir dari rumahnya yang nyaman ini, bagaimana kau bisa hidup nyaman wahai Anjing?” Tanpa pikir lagi Anjing langsung membuka pintu kandang “Segeralah kau pergi Kancil, jauh-jauhlah dari sini agar majikanku tidak menemukanmu lagi” usirnya. Seketika kandang dibuka Kancil langsung lari menjauh tanpa sedikitpun menoleh. Sementara Anjing pemburu merasa bahagia membayangkan masa hidupnya akan lebih terjamin karena tidak ada saingan lagi. Tak lama kemudian pemburu pulang dan menghampiri kandang sambil membawa makanan Kancil. Mengetahui kandang kosong dalam keadaan terbuka pemburu marah. “Hai Anjing, aku suruh kau menjaga Kancil, mengapa bisa lepas?”. Mendengar tuannya murka Anjing ketakutan, “maaf Tuanku, tadi aku lupa mengunci kandang”. Tanpa pikir panjang, Pemburu mengokang senjata dan menembakkannya ke arah Anjing hingga meninggal. Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda di atas mengenalkan tokoh pemburu, anjingnya dan kancil yang cerdik. Aktifitas biasa bahwa pemburu selalu mencari hewan untuk dimakan atau dijual. Kemudian berlanjut pada bagian komplikasi dimana kancil tertangkap dan dimasukkan kandang. Contoh cerita beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda pada bagian ini berlanjut pada konflik kancil dan anjing yang merupakan akal kancil sendiri. Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda lalu berakhir dengan nasib Anjing yang dihukum majikannya. Ini merupakan resolusi atau akhir dari cerita sekaligus merupakan pelajaran. Kemudian terakhir dari cerita ini sebagai pesan moralnya adalah jangan langsung percaya pada orang baru. Apalagi jika bukan teman, bisa jadi yang dikatakan adalah tipuan. 5. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Tentang Gajah Baik Hati Di suatu hutan tinggallah seekor Gajah, tubuhnya tinggi, besar, gemuk, belalainya panjang dan kuat, sepasang gadingnya juga besar kokoh. Gajah itu sangat baik hati, ia selalu memberi makanan kepada binatang-binatang kelaparan. Ia juga selalu memberikan pertolongan kepada yang kesusahan, baik binatang besar maupun binatang kecil seperti tikus dan semut. Pada suatu hari Gajah sengaja melakukan perjalanan berkeliling hutan dan bertemu dengan Harimau yang sedang kesakitan. Harimau itu tertimpa pohon tumbang akibat hujan semalam. ’Gajah, gajah, tolong aku!’’ kata Harimau sambil menahan rasa sakit. Mendengar teriakan Harimau, Gajah langsung mengangkat pohon yang menghimpit tubuhnya dengan belalai. ’Terima kasih kawan!’’ ucap Harimau yang langsung pergi meninggalkannya. Kembali Gajah berjalan, ia melihat kawanan semut yang hendak menyeberang sungai namun arus sangat deras. “Hai semut, apa yang kalian lakukan di sini arus sungai sangat deras”. “Hai Gajah, kami harus menyeberang karena sedang mencari makanan”. Kemudian Gajah mematahkan beberapa ranting pohon kemudian meletakkannya melintang supaya jadi jembatan bagi semut. Di satu kesempatan lain, Gajah sedang berjalan sambil mencari makan. Namun karena kurang waspada kakinya menyentuh tali jebakan. Tali itu menjerat kakinya hingga menyebabkannya tergantung secara terbalik. Gajah hanya bisa berteriak kesakitan, hingga terdengar oleh Harimau. Pada kesempatan yang sama semut melihat dari kejauhan posisi Gajah tersebut. Kedua hewan tersebut bergegas ke arahnya untuk membantu. Harimau menggigit pangkal tali yang terikat pada pohon sampai putus. Sehingga Gajah terlepas dan jatuh ke tanah. Semut bergegas membawakan dedaunan berkhasiat obat untuk dilekatkan pada luka jeratan. Seperti itulah, kebaikan Gajah dibalas oleh binatang lain yang pernah ditolongnya. Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda di atas tokoh sentralnya adalah Gajah. Badannya yang kokoh didukung dengan rasa belas kasihan pada sesama menjadikannya memiliki sifat penolong. Contoh fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda di sini tidak terlalu ada konflik. Permasalahan terjadi pada diri Gajah sendiri yang secara tidak sengaja terjerat tali jebakan. Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda langsung pada resolusi atau penyelesaian. Yaitu teman-teman yang pernah ditolongnya datang, bekerja sama untuk membantunya lepas dari jeratan. Pesan moral atau bagian koda adalah bahwa kebaikan akan berbalas kebaikan pula. Meski yang kita lakukan tidak seberapa membantu orang lain, namun bisa jadi akan kita tuai pada saat paling genting. 6. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda Kancil ingin Jadi Merak Di suatu hutan hidup sekawanan Kancil bertetangga dengan burung merak. Salah satu Kancil bernama Midi sangat mengagumi paman Merak tetangganya sejak kecil. Pada beberapa kesempatan Midi melihatnya mengepakkan bulu ekor yang ternyata sangat indah memukau mata. Sering sekali Midi bertanya pada ibunya, “Bu, bisakah aku memiliki bulu ekor yang indah seperti paman Merak?” Ibu menjawab “Tidak bisa Midi, kita bukan merak, melainkan kancil”. Sudah sejak lama Midi ingin memiliki bulu cantik layaknya merak. Tidak puas dengan jawaban ibu, Kancil lalu mendatangi paman Merak. “Paman, bisakah aku memiliki ekor sepertimu?” Paman Merak tertawa “Haha. Mana bisa Midi, kita ini berbeda”. Melihat wajah Midi langsung pias, Paman Merak merasa iba. “Apakah kamu benar-benar ingin memiliki ekorku?” Dengan berbinar Midi menjawab “benar paman”. Baiklah, ambil ekorku yang sudah rontok, kau boleh memilikinya. Midi sangat girang, dikumpulkannya semua ekor rontok paman Merak dan dibawanya pulang. Sesampainya di rumah, ia meminta tolong pada ibu dan saudara-saudaranya untuk memasangkannya pada tubuhnya. Ibu memperingatkan, “untuk memasangnya kita perlu getah sebagai perekat Midi, kita harus mencarinya terlebih dahulu”. “Baik ibu, aku akan cari”. Setelah dikumpulkannya getah pepohonan lalu segeralah ekor tersebut dipasang. Midi sangat bahagia melihat bayangannya di air sangat cantik dengan ekor merak tersebut. Hingga ia enggan melepasnya. Keesokan harinya, Midi merasa lelah karena tidak bisa tidur seperti biasanya. Ekor buatannya sangat mengganggu, hingga ia hanya bisa beristirahat dalam posisi berdiri. Ia lalu meminta bantuan keluarganya kembali untuk melepas semua ekor tersebut. Sayang, perekatnya sangat kuat hingga menyebabkan kulitnya ikut terkelupas saat ekor dilepas. Midi sangat kesakitan dengan luka tersebut. Ia menangis, dan berjanji untuk tidak akan memasang ekor merak itu lagi. Contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda di atas dimulai dengan pengenalan tokoh utama yaitu Midi si kancil. Juga beberapa keluarganya serta tokoh lain yaitu Paman Merak. Komplikasi terjadi saat Midi menginginkan ekor merak pada dirinya. Padahal ia adalah seekor Kancil. Konflik berlanjut dengan memasangkan ekor-ekor merak di tubuhnya menggunakan getah, yang kemudian tidak dapat dilepas. Resolusinya adalah pelepasan ekor yang menyebabkan Midi tak bisa tidur dengan nyenyak itu. Namun ini juga masih menyisakan permasalahan sebab justru membuat kulit tubuhnya terkelupas. Pesan moralnya adalah, bahwa kita harus jadi diri sendiri. Bangga dengan kepunyaan dan kemampuan diri sendiri. Boleh mengagumi orang lain, namun bukan berarti kita juga harus menjadi orang lain. 7. Contoh Cerita Fabel beserta Orientasi, Komplikasi, Resolusi dan Koda tentang Ikan, Kepiting dan Bangau Sungai mulai mengering karena kemarau, ikan dan kepiting mulai kehausan dan ingin mencari tempat aman yang masih banyak airnya. Di seberang sana terdapat danau yang airnya masih penuh karena dekat sumber mata air. Itulah tujuan keduanya. Bangau yang terbang mengitari langit melihat ikan dan kepiting kepayahan berjalan menuju danau. Ia lalu menghampiri keduanya “hai teman-teman, mau kemana kalian?” “Hai bangau, aku dan kepiting mencari danau untuk kami tinggali, bisakah kau membantu?” Bangau langsung setuju “tentu saja, aku bantu kau dulu ikan, mari aku jepit dengan paruhku karena aku tak punya tangan”. Ikan langsung bersedia. Tak lama kemudian bangau kembali menghampiri kepiting. “Hai, kepiting sekarang giliranmu ayo aku antar.” “Baik, tapi aku berpegangan sendiri, aku punya capit untuk melakukannya”. Bangau menolak “tidak, sebaiknya kau kujepit dengan paruh saja sama seperti ikan” Kepiting tetap menolak dan langsung melompat ke arah leher bangau untuk menjepitkan capitnya. “Aku lebih suka berpegangan seperti ini saja bangau”. “Hai, kau bisa membunuhku karena aku tak bisa bernapas”. Kepiting justru semakin mencengkeram leher Bangau menggunakan capitnya. “Bagaimana dengan ikan temanku tadi? Kau juga memakannya dengan alasan mengantarkannya ke danau itu bukan?” “Ah, ampun Kepiting ampun, jangan capit aku”. Bangau akhirnya mati karena dicapit lehernya oleh kepiting karena telah menipu ikan. Cerita di atas bagian orientasi adalah kondisi kemarau, kemudian pengenalan tokoh yaitu ikan dan kepiting. Bangau dimunculkan setelahnya. Kemudian lanjut pada bagian komplikasi. Komplikasi atau pengenalan masalah pada contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda di atas adalah perseteruan antara kepiting dengan bangau. Bahwa sebelumnya bangau telah menipu ikan dan memakannya. Resolusinya adalah kepiting yang kemudian mencapit bangau untuk memberikan pelajaran. Pada akhirnya bangau mati karena kehabisan napas. Ini adalah karma dari ulahnya menipu si ikan. Pesan moral dari fabel di atas adalah, kejahatan akan dibalas kejahatan pula. Aksi menipu si bangau ternyata tercium oleh kepiting yang seolah tidak tahu. Pada akhirnya kepiting membalas perbuatan buruk bangau agar tidak memangsa ikan lain lagi. Masih banyak contoh yang bisa dibuat berdasarkan struktur fabel. Kamu bisa mengembangkannya sendiri dengan terlebih dulu memilih karakter, tokoh dan tema cerita. Kemudian, ikuti seperti contoh cerita fabel beserta orientasi, komplikasi, resolusi dan koda. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
ContohCerita Fabel Beserta Strukturnya. Struktur cerita fabel terdiri dari 4 macam, yakni: orientasi; komplikasi; resolusi, dan; koda. Perhatikan contoh cerita fabel singkat yang berjudul "Kupu-Kupu Berhati Mulia" beserta strukturnya berikut:
Bacalah teks fabel berikut! GAJAH YANG BAIK HATI Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan- jalan mencari air. Di tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas. Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh Si Gajah yang kebetulan melewati tempat itu. "Hai, siapa yang ada di kolam itu?" "Aku.. si Kancil sahabatmu." Kancil terdiam sesaat mencari akal agar Gajah mau menolongnya. "Tolong aku mengangkat ikan ini." "Yang benar kau mendapat ikan?" "Bener..benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar." Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti. "Kau mau memanfaatkanku, ya Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu sendiri?" Tanya Gajah. Kancil hanya terdiam. "Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran," kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai putus asa. Semakin lama berada di tempat itu, Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya. "Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini." Dia berpikir apa ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya. Tidak lama, tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil meminta tolong kembali. "Bagaimana Cil?" "Tolong aku, aku berjanji tidak akan iseng lagi" "Janji?" gajah menekankan. "Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, dan iseng" Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata "Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini." Sejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada Beruang dan binatang-binatang yang lainya. Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita hari-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan. Dari fabel di atas, bagian koda terdapat pada paragraf ....
Dalamcerita fabel biasanya membawa pesan-pesan moral bagi manusia. Pesan-pesan moral tersebut, antara lain tanggung jawab, kejujuran, disiplin, amanah, dan lain sebagainya. Seperti jenis teks
Ilustrasi teks cerita fabel. Foto Pengertian Komplikasi?Ilustrasi apa itu komplikasi? Foto Ciri-ciri Komplikasi?Ilustrasi buku cerita bergambar. Foto Perbedaan Bagian Komplikasi dan Resolusi?Ilustrasi buku di Perpustakaan. Foto Komplikasi dalam Teks Narasi dan Teks Eksplanasi?Ilustrasi teks narasi dan ekplanasi. Foto Teks NarasiStruktur Teks EksplanasiContoh Orientasi, Komplikasi, Resolusi, dan Koda dalam Teks Narasi
Strukturteks cerita fantasi adalah: orientasi, konlik/komplikasi, resolusi, dan koda (penutup) Orientasi. Bagian orientasi adalah permulaan cerita yang memuat latar waktu, latar tempat, dan tokoh-tokoh utama fantasi. Orientasi juga ditandai dengan keterangan waktu: pada zaman dahulu, dahulu kala, alkisah, syahdan, ..
Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » Bahasa Indonesia » Pengertian Orientasi, Komplikasi, Resolusi, dan Koda Juli 3, 2021 1 min readDalam pelajaran bahasa Indonesia, pasti akan diajarkan mengenai apa itu orientasi, komplikasi, resolusi dan kode. Apa lagi jika berhubungan dengan bidang sastra, Anda harus menguasai keempat struktur teks tersebut. Nah buat Anda yang bertanya-tanya, keempat struktur tersebut terdapat pada teks apa saja sih?Orientasi, komplikasi, resolusi, dan kode adalah struktur yang umumnya terdapat pada teks atau cerita narasi, khususnya dalam cerita teks fabel. Teks narasi sendiri adalah teks cerita atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa. Sedangkan teks cerita fabel adalah teks cerita yang menceritakan tentang kehidupan binatang yang berperilaku seperti IsiPengertian Orientasi, Komplikasi, Resolusi, dan Koda1. Orientasi2. Komplikasi3. Resolusi4. KodaPengertian Orientasi, Komplikasi, Resolusi, dan KodaNah sudah tahukan bahwa orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda merupakan unsur yang terdapat dalam teks cerita fabel. Berikut adalah pengertian dari masing-masing unsur OrientasiOrientasi adalah bagian awal atau perkenalan awal dari jalannya suatu cerita. Orientasi umumnya berisi pengenalan tokoh, latar belakang, suasana lingkungan cerita, latar tempat, dan OrientasiDikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan ditaman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu2. KomplikasiKomplikasi adalah bagian yang menceritakan permasalahan antara satu tokoh dengan tokoh yang lain klimaks jalan cerita. Komplikasi berisi puncak permasalahan yang dialami tokoh dalam KomplikasiSang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar daripada tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan ResolusiResolusi adalah bagian pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh para tokoh. Resolusi memuat solusi atau jalan keluar yang diambil oleh para tokoh dalam menyelesaikan ResolusiSang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya dari genangan lumpur. Semut kemudian memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan KodaKoda adalah bagian akhir dari teks cerita fabel yang berisi pelajaran yang dapat dibetik dari cerita tersebut. Koda dapat berbentuk amanat atau pesan moral yang hendak disampaikan kepada para pembaca melalui teks cerital KodaAkhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina lagi semua makhluk ciptaan tuhan yang ada di taman itulah dia artikel tentang pengertian orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda beserta contohnya. Demikian artikel yang dapat bagikan tentang struktur dalam teks cerita fabel dan semoga bermanfaat.
Samahalnya dengan cerpen, Koda juga menjadi salah satu struktur dalam cerita Fabel. Biasanya cerita Fabel terdiri atas Orientasi, Komplikasi, Resolusi, dan Koda. Sedangkan dalam tek anekdot, Koda juga merupakan bagian paling akhir yang didahului oleh abstraksi, orientasi, kritik dan reaksi. Fungsi Koda